Susun Rencana, Berikan Makanan Bergizi



Susun Rencana, Berikan Makanan Bergizi


Agar mudah mengajak si kecil berpuasa, ada baiknya orangtua mendiskusikan terlebih dulu padanya tentang puasa. Jelaskan padanya, puasa hanyalah mempercepat makan pagi dan menunda makan siang. “Jelaskan juga pada anak, selama puasa, segala jenis makanan bergizi harus dikonsumsi, namun dengan porsi secukupnya,” ujar Maya.
Dalam perencanaan asupan makanan, pertama-tama orangtua harus menghindari buah hari dari jenis makanan ringan kemasan yang mengandung bahan pengawet dengan beraroma rasa kuat serta berwarna kuat. Begitu juga minuman bersoda atau makanan pedas tidak dianjurkan untuk diberikan anak saat berbuka puasa.
“Mulailah berbuka dengan bahan makanan dan minuman pembuka yang manis-manis. Namun jangan terlalu banyak agar anak tidak cepat merasa kenyang. Jika kenyang, biasanya mereka menolak makan besar. Beritahu anak, makanlah secara bertahap dan sedikit-sedikit. Ini penting supaya usus tidak kaget,” jelas Maya.
Sementara pemilihan makanan saat sahur dianjurkan perbanyak makanan dari jenis protein dan lemak seperti daging, telur, daging, atau ikan. Karena makin besar protein dikonsumsi saat sahur, otomatis cadangan energi dimiliki anak juga lebih besar. “Sifat lemak dan protein dalam proses pembakaran energi lebih lama ketimbang gula, sehingga rasa lapar untuk muncul pun cukup lama,” kata Maya.
Jangan biarkan anak makan makanan sama setiap hari. Misalnya, anak hanya ingin makan bakso atau nasi goreng terus-menerus. Ini tidak akan memenuhi konsep empat sehat lima sempurna. Mungkin kebutuhan karbohidrat terpenuhi, namun kebutuhan akan mineral dan vitamin yang lain tidak terpenuhi. “Ya, pada prinsipnya, pemilihan menu makanan bergizi cukup dan seimbang harus diutamakan,” ujar Maya.
Hal terpenting tidak boleh dilupakan orangtua adalah kebutuhan cairan supaya anak tidak dehidrasi. Usahakan tercukupi enam sampai delapan gelas. Cairan dimaksud bukan hanya air putih, tapi juga susu, jus buah, dan kuah sayuran. “Aturan kebutuhan cairan 40 persen di waktu sahur, dan 60 persen di waktu berbuka,” papar Maya.
Tak ketinggalan pula pemberian serat harus tetap dipenuhi. Caranya bisa dibuat jus dikombinasikan bauh-buahan, sehingga rasanya lebih enak. Contohnya, sawi hijau dicampur nanas yang sudah direbus. “Dengan memperbanyak serat, anak pun terhindar dari sembelit, yang biasa dialami saat menjalani puasa,” pungkasnya.
Sumber: suara harian jurnal bogor